Wednesday, May 14, 2008

Pemda Semarang undang investor untuk kelola MTB

SEMARANG: Pemda kota Semarang mengundang investor untuk mengelola Menara Telekomunikasi Bersama (MTB) untuk dimanfaatkan bersama sejumlah operator seluler yang beroperasi di wailayah Semarang.
Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi Pemerinta Kota (Pemkot) Semarang Bambang Sungkono mengatakan pembangunan menara telekomunikasi selular di Semarang saat ini sudah mulai menjamur. “Kalau tidak diatur, Semarang kalau bisa jadi hutan menara,” katanya didampingi Kasie Humas Achyani kepada Bisnis di ruang kerjanya kemarin.
Bambang tidak menyebutkan jumlah pastinya menara yang sudah tumbuh di Semarang khususnya di bukit gombel, namun menurutnya sudah pada tingkat mengkhawatirkan. Selain mengurangi estetika juga berpotensi membahayakan penerbangan dan membuat semrawut lalu lintas frekuensi.
Karena itu, lanjutnya, Pemkota Semarang mengundang investor untuk membangun dan mengelola MTB. “Sekarang memang masih dalam tahap pembicaraan awal,” katanya.
Kasie Humas Pemkot Semarang, Achyani menjelaskan sebenarnya pembangunan MTB ini sudah lama direncanakan oleh Walikota Searang Sukawi Sutarip. Dalam Peraturan Walikota Semarang No. 08/2007, Sukawi sudah menjelaskan tentang Peraturan Walikota Nomor 8 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Penataan Menara Telekomunikasi Bersama di Kota Semarang.
Namun karena berbagai hal, lanjut Achyani, renacana tersebut belum juga terealisasi. Hambatan yang diduga menjadi kendala adalah investasi yang terlanjur ditanamkan perusahaan operator di sejumlah tower yang ada saat ini.
Ketika disinggung tentang nilai investasi dan jumlah MTB yang akan dibangun, Achyani mengatakan sampai kemarin belum ada kepastian. “Tapi sebenarnya kami ada angkanya namun belum bisa diungkapkan karena perlu dibicarakan dengan pihak-pihak terkait lainnya,” ujarnya.
Achyani menjelaskan bentuk pengelolaan MTB bisa dilakukan oleh swasta murni atau kerjasama Pekot Semarang dengan swasta, atau bahkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Masalah ini akan dibicartakan dalam rapat lanjutan pekan depan,” katanya.
Achyani menyebutkan rencana pembangunan ini kemarin sudah dibicarakan dalam rakor dengan sejumlah perusahaan seluler a.l. Telkomsel, Exelindo, Ceria Sampurna, Smart, Mobile 8 . Namun belum ada kesimpulan karena masih terlalu prematur.
MTB itu sendiri, jelas Achyani, nantinya digunakan untuk jasa layanan telekomunikasi yang dapat dimanfaatkan secara bersama-sama oleh berbagai jenis layanan seperti GSM, CDMA, wireless LAN 3G, TV, dan radio yang dibangun.
Adapun pembangunannya, disesuaikan dengan kaidah tata ruang, keamanan dan ketertiban lingkungan, estetika, serta kebutuhan telekomunikasi, serta mempertimbangkan keselamatan operasi penerbangan, kenyamanan, keselamatan masyarakat, estetika dan kelesatarian lingkungan. (dj)

Sunday, April 27, 2008

GSM Vs CDMA, Perseteruan Telekomunikasi "Mobile"


Dalam globalisasi, survival sebuah perusahaan atau jasa tergantung keberhasilannya dalam memenangkan "pertempuran standar". Pemenang akan mendominasi pasar-bahkan berkembang menjadi monopoli-pecundang akan secara perlahan menghilang dari arena pertempuran.
Demikianlah seleksi alami akan terjadi di dunia teknologi, termasuk telekomunikasi bergerak (mobile). Persaingan antara GSM dan CDMA menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Teknologi GSM digunakan oleh IM3, Telkomsel, Satelindo, dan Exel. Adapun CDMA 2000 1X merupakan teknologi yang digunakan oleh "Serigala Berbulu Domba TelkomFlexi".
Perlu dicatat bahwa tidak ada jaminan teknologi yang terbaik akan memenangkan pertempuran. Bagi mereka yang cukup tua mungkin masih ingat pertempuran standar video Betamax dengan VHS tahun 70–80-an. Pada tahun 1975, Sony meluncurkan standar Betamax, yang dilawan oleh Japan Victor Company (JVC) dengan standar VHS setahun kemudian. Terbukti pada tahun 1985-an, 90 persen video player di dunia menggunakan VHS. Betamax kalah!
Pada akhirnya, pasar dan penjualan yang akan menentukan bukan teknologi. Dibandingkan dengan VHS, Betamax lebih unggul tapi gagal. Karena VHS, sebagaimana GSM dalam telepon seluler, diadopsi sebagai de facto yang akan menjadi standar berkat pemasaran unggul yang dilakukan oleh JVC, Panasonic, dan lainnya.
DALAM dunia komputer PC di awal 90-an, standar IBM PC sebetulnya tidak menarik. Ada banyak alternatif yang dapat bekerja lebih baik dan bekerja dengan lebih efisien. Saingan terkuat IBM PC adalah Apple dengan Machintosh-nya dan kemudian PowerPC.
Ternyata, keterbukaan (openess) teknologi IBM PC yang menyebabkan banyaknya pabrikan dan perusahaan software bermunculan. Akibatnya, harga menjadi murah dan barang mudah diperoleh. Pasaran komputer PC pasar yang lengkap dan kompleks terbentuk, tidak peduli seberapa baik alternatif atau kompetitor-mereka hanya akan masuk ke pasar niche. Untuk orang yang ingin menggunakan komputer, PC adalah jawaban terbaik. Apple Machintosh kalah!
Di seluruh dunia, lusinan teknologi terlibat dalam pertempuran standar. Pertempuran sengit terjadi pada wilayah pasar, di mana terdapat dampak jaringan yang sangat kuat. Pengguna memberikan nilai lebih pada kompatibilitas dan interkoneksi satu dengan lainnya. Strategi ampuh untuk menang adalah menarik pelanggan sebanyak mungkin pengguna, seperti terlihat pada Betamax versus VHS atau juga pada Apple versus PC.
Hari ini, pertempuran standar telekomunikasi mobile terjadi pada GSM versus CDMA. Semoga Indonesia tidak melakukan kesalahan fatal dalam melangkah. Semoga kita bisa belajar dari kekalahan Betamax dan Apple. Mari kita lihat secara saksama pertempuran telekomunikasi mobile yang terjadi.
SEPERTI perkiraan sebuah standar yang sepuluh tahun lebih muda, CDMA mungkin mempunyai beberapa kelebihan teknologi dibanding GSM. Teknologi CDMA dapat memasukkan beberapa kanal pembicaraan dalam sebuah potongan spektrum frekuensi, tahan terhadap derau (noise), dan tahan kemacetan.
Jika tidak ada teknologi telepon mobile yang lain di atas bumi ini, dan kompetisi hanya berbasis pada kemajuan teknologi semata, mungkin CDMA akan menang. Sialnya, di dunia ini CDMA bukan satu-satu-nya standar, sehingga CDMA tidak dapat memenangkan pertempuran.
Coba lihat perspektif pasar dari EMC Database (www.emc-database.com), Eropa dan Asia menguasai 73,2 persen pangsa pasar seluler dunia dengan total pelanggan sekitar satu miliar. Amerika Utara yang merupakan markas CDMA hanya menguasai 13 persen saja, itu pun hanya sebagian menggunakan CDMA.
Secara teknologi CDMA hanya menguasai 12 persen pangsa pasar, sedangkan GSM mendekati 69 persen. Pasar mobile data 72 persen dikuasai oleh GSM, CDMA 20001X kalah telak. Pengguna prabayar 81 persen dikuasai oleh GSM. Konsekuensinya sangat sederhana, lebih banyak telepon GSM di pasar daripada CDMA.
Tidak heran jika fitur terbaik muncul di GSM terlebih dulu (kadang bertahan di GSM). Semua negara di Eropa dan Timur Tengah, sebagian negara Asia, Afrika, dan Australia menggunakan GSM. Roaming antar-510 operator GSM di 174 negara merupakan kenyataan hidup sehari-hari.
Cobalah berkiriman SMS dengan rekan-rekan yang berada di luar negeri, semua dapat dilakukan dengan mudah dan murah. Ambil ponsel GSM Anda ke Amerika Serikat dan Kanada yang merupakan markas besar CDMA, jangan kaget ponsel GSM Anda beroperasi juga di Amerika Utara. Sekadar catatan, saat saya menulis tulisan ini sedang berada di Ottawa, Kanada. Coba sebaliknya dengan CDMA, sengsara.
Salah satu catatan menarik diperoleh dari Wireless Developer Network dari 3GSM World Congress di Cannes Februari 2003. Dengan mengesampingkan semua prasangka dan argumentasi yang terlalu sederhana, pertanyaan yang di jawab adalah dengan teknologi apa operator GSM, TDMA, maupun CDMA akan memaksimalkan pemasukan masa mendatang?
Pemilihan jalur evolusi teknologi adalah keputusan jangka panjang. Jalur mana yang harus digunakan agar investasi minimal dalam implementasi jaringan telekomunikasi mobile 3G yang berorientasi data kecepatan tinggi dengan legasi teknologi saat ini?
Beberapa kesimpulan yang diambil oleh Nothstream (www.northstream.se) di 3GSM antara lain, introduksi jasa data tidak berhubungan dengan teknologi infrastruktur yang digunakan. Artinya, sangat mungkin sebuah operator gagal memberikan jasa data walaupun teknologi infrastruktur di bawahnya sangat mendukung.
Teknologi GSM 1X dari Qualcomm tampaknya menjadi salah satu usaha Qualcomm untuk memberikan jalur bagi operator GSM untuk migrasi ke data kecepatan tinggi seperti pada CDMA 2000 1X (serigala berbulu domba). Sial bagi Qualcomm, kecepatan data yang tinggi bukan pendorong utama adopsi jasa data.
Jasa yang akan diadopsi oleh pasar mobile data biasanya tidak menuntut kecepatan data. Akhirnya, Nothstream menyimpulkan bahwa operator GSM akan memilih WCDMA sebagai jalur evolusinya. Teknologi GSM dengan jasa data GPRS akan terus mendominasi pasar global untuk beberapa tahun mendatang, sedangkan WCDMA akan menjadi teknologi 3G yang dominan untuk waktu yang lama.
Sangat tidak masuk di akal jika ada negara yang memberikan mandat hanya komputer Macintosh yang dapat beroperasi. Analoginya cukup jelas, Qualcomm pengembang teknologi CDMA, seperti Apple Computer dengan Macintosh. Mereka berusaha menutup rapat teknologinya dan tidak menginginkan yang lain menggunakan teknologi mereka. Dan, mereka menutup rapat keburukannya, jika ada. Maukah Anda tergantung? Saya tidak.

Onno W Purbo Penulis Teknologi Informasi Independen, Mantan Dosen ITB

First, they quibbled over licences; now, they are fighting over spectrum. At an open house session organised by the Telecom Regulatory Authority of India (Trai) recently, the GSM players walked out in protest. Why?At the core of the debate between GSM and CDMA players is the 1900 MHz band. At stake, say the groups, lies the future of wireless telephony in India. This time, equipment vendors like Nokia (GSM) and Lucent Technologies (CDMA) have joined the fight. The contentious phrasing at the session was in discussing "450 MHz or any other band". GSM players accused Trai and the CDMA team of being intentionally vague. "Are we discussing the 1900 band or not?" said the chief technology officer of a GSM player. This is what is pricking the two lobbies. GSM players argue that they need the 1900 MHz band to migrate to high-speed 3G (literally, third generation) networks. CDMA operators, currently on the 800 MHz band, also say they need the additional spectrum for their 3G services. The GSM lobby is opposing this. Says T.V. Ramachandran, director general of the GSM lobby group, Cellular Operators Association of India: "The allocation of the PCS 1900 band [to CDMA] would result in major interference to... GSM operators. It will block the progress of 30 million subscribers to 3G." (See 'Spectrum Overlap') GSM would rather share the 1800 band with CDMA players for current 2G services and keep the 1900 band exclusively for 3G. Says Josef F. Huber, a London-based senior spectrum advisor to the GSM Association: "If India adopts the PCS 1900 [non-3G], it will isolate itself from the rest of the world." The CDMA lobby argues this would make equipment availability an expensive problem, since globally just South Korea uses the 1800 MHz for high-speed data access. North America uses 1900 MHz; Europe and Japan use 2100 MHz for 3G services. At the end, the migration paths of both GSM and CDMA will converge. GSM will need to provide Wideband CDMA (WCDMA) to get to 3G. This implies that the two lobbies can co-exist peacefully, as in the US. Whether they will do so in India is another story.

Friday, April 25, 2008

Market Share Seluler



Di akhir 2007, mobile market size di Indonesia, yang meliputi market selular dan market FWA, telah menembus angka 100 juta. Dari nilai sekian, hanya 10% dikuasai produk FWA (10,5 juta), dan sisanya (95,5 juta) dikuasai produk-produk selular. Perkiraan jumlah nomor (dalam ribu unit) dan market share per operator dipaparkan dalam gambar berikut.
Dari sisi perangkat, suite GSM menguasai 94 juta nomor, dan suite CDMA menguasai 12 juta nomor. Namun hitungan ini amat kasar, dan belum memperhitungkan operator-operator yang baru tumbuh di akhir 2007, yaitu Sinar Mas dan Sampoerna.
Seperti tahun lalu, dominasi Telkomsel belum mampu didekati kompetitor. Produk kartu Halo, Simpati, dan Kartu As dari anak perusahaan Telkom (yang dikelola terpisah dari Telkom) ini masih dipercaya masyarakat dari sisi kualitas dan coverage. Indosat (Matrix, Mentari, IM3) dan Excelcomindo (Xplore, XL Bebas, XL Jempol) yang banyak melakukan perlombaan gimmick dan pricing belum mampu menjadi semenarik Telkomsel. Juga tekad Excelcomindo untuk menggeser posisi Indosat sebagai runner up masih menemui halangan yang cukup besar, walaupun inovasi operator ini sepanjang 2007 sudah jauh lebih baik daripada Indosat. Yang baru pada tahun 2007 adalah dimulainya komersialisasi teknologi 3G secara besar-besaran, setelah masa percobaan pada tahun 2006. Dilengkapi dengan HSDPA, 3G menjanjikan bukan saja kualitas telekomunikasi multimedia yang lengkap, tetapi juga data rate yang tinggi untuk Internet. Namun sayangnya, janji kecepatan tinggi berbagai operator itu belum mampu dipenuhi, dicerminkan dari banyaknya keluhan atas kecepatan Internet yang tak sesuai iklan dan janji. Tak urung, operator baru seperti 3 dan NTS langsung terjun mengusung teknologi 3G. Hasilnya baru akan bisa dibuktikan pada tahun 2008 ini.
Di pasar yang lebih kecil, pemain pasar FWA tak kurang garangnya. Pertarungan segitiga antara Flexi, Esia, dan StarOne untuk berebut ceruk pasar ini membuat terobosan pricing yang membuat pemain selular turut terkena getahnya. Sayangnya, permainan pricing membuat kualitas agak terabaikan. Esia (Bakrie) tidak pernah bisa memberikan Internet yang baik, dan Flexi (Telkom) mengalami gangguan panjang saat migrasi dari band 1,9 GHz ke 800 MHz. StarOne (Indosat) yang sempat dipuji, mulai menuai keluhan saat jumlah customer mulai meningkat, walaupun belum banyak.
Fren (Mobile-8), tadinya satu-satunya pemain seluler yang menggunakan teknologi CDMA, kini memperoleh pesaing langsung: Smart, dari Sinar Mas. Smart mengakhiri tahun dengan memberikan no charge atas on-net call hingga Maret 2008. Keseimbangan akhir akan diamati pada tahun 2008 ini.
Tahun 2007 juga menyaksikan keseriusan operator dalam memberikan layanan akses Internet kepada customer. Beberapa operator mengangkat feature Internet, dari sekelas feature, menjadi sebuah produk. Telkomsel Flash, Indosat 3.5, dan Bakrie Wimode merupakan contoh yang bisa disebut. Hal yang juga teramati adalah kerjasama antara operator mobile dengan ISP, baik untuk menjaga dan memperluas pasar, maupun untuk meningkatkan availabilitas produk. ISP Centrin, CBN, Radnet, Quasar bekerja sama dengan operator seperti Excelcomindo dan Mobile-8; baik dalam bentuk tunneling, inovasi produk bersama, maupun mpembentukan produk baru. MobileQU misalnya, adalah produk bersama dari Quasar dan Excelcomindo. Baik Indosat maupun Telkom Group lebih banyak melakukan kerjasama internal group mereka sendiri.
Prediksi 2008? Lisensi WiMAX sedikit banyak akan mengubah perilaku pasar. Juga para operator mulai sadar bahwa customer, sebagai agregasi, tidaklah mudah dipengaruhi hanya oleh pricing maupun gimmick baru, apalagi yang temporer. Pendekatan community akan mulai diseriusi setiap operator, untuk memperbesar costumer base dan daya pengaruh pada user baru.

Thursday, April 24, 2008

Ecxelcom - Comdev

Tentang XL CSR


XL, sebagai perusahaan telekomunikasi yang terus berkembang, memiliki visi untuk menjadi penyedia teknologi informasi dan komunikasi terpilih di Indonesia, dan XL meyakini bahwa pembangunan masyarakat Indonesia yang berkesinambungan adalah landasan yang mutlak bagi terbentuknya lingkungan bisnis yang kondusif. Oleh karena itu, sebagai warga negara korporat yang bertanggung jawab, XL tidak hanya berupaya keras untuk memberikan nilai lebih kepada para pemegang sahamnya serta tidak hanya berkomitmen untuk memberikan layanan dan produk berkualitas kepada para pelanggannya, akan tetapi XL juga memiliki komitmen untuk memberikan sumbangsih bagi pembangunan masyarakat Indonesia.Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, pelaksanaan tanggung jawab sosial (CSR/Corporate Social Responsibility) XL berfokus pada upaya untuk membantu masyarakat dalam menyiapkan pemimpin Indonesia di masa depan, melalui pendidikan, terutama pendidikan yang berkaitan dengan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia.Di bawah payung XL CSR, XL memberikan dukungan strategis maupun taktis untuk berbagai kegiatan sosial, baik melalui inisiatif XL sendiri maupun melalui kemitraan dengan berbagai organisasi lokal dan internasional, seperti UNICEF, masyarakat pers, dan lain-lain.

Tentang Indonesia Berprestasi
Tuesday, 12 February 2008
Indonesia Berprestasi Award adalah program insiatif XL CSR yang menjadi bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility PT. Excelcomindo Pratama Tbk (XL). Program ini adalah salah satu bagian dari program besar Indonesia Berprestasi, yang berfokus mendukung bidang pendidikan. XL akan menyelenggarakan program ini rutin setiap tahun, dan 2007 ini menjadi tahun pertamanya.Indonesia Berprestasi Award akan memilih warga negara Indonesia yang berprestasi tinggi di beberapa bidang kategori, yang selain menjadi kebanggaan bangsa juga bermanfaat bagi masyarakat luas. Sebuah panel juri akan memberikan penilaian atas para kandidat penerima penghargaan.

Tujuan
Tuesday, 12 February 2008
Menggugah semangat bangsa Indonesia untuk berbuat sesuatu, menjadi yang terbaik dan berprestasi di bidang apa saja.
Memunculkan kembali kebanggaan bangsa, sehingga bisa memberikan energi baru dalam optimisme menjadi subyek dalam peradaban dunia yang kini tanpa batas.
Sebagai langkah konkret tanggungjawab sosial XL, sebagai sebuah institusi bisnis di Indonesia yang memiliki perhatian besar pada persoalan bangsa.

Berita
Seminar Indonesia Berprestasi Award di Surabaya: Indonesia tidak Kekurangan Orang Pandai

Tuesday, 04 September 2007
Dalam keterpurukan, Indonesia masih tetap bisa maju. Meskipun berbagai masalah seolah tidak pernah berakhir menerpa negeri ini, masih tetap ada harapan bagi rakyat untuk bisa keluar dari persoalan yang terus melilit sejak 10 tahun terakhir. Indonesia punya orang-orang pandai di berbagai bidang yang bisa mengantar rakyat pada kemajuan dan perbaikan kondisi.Uraian disampaikan Ninok Leksono, jurnalis senior Kompas, dalam seminar bertema “Memacu Budaya Unggul dan Prestasi Bangsa” di Surabaya, Selasa (4/9). Ninok melanjutkan, krisis multi dimensi yang melanda Indonesia sejak 10 tahun terakhir membawa pengaruh buruk pada kehidupan rakyat dan bisa menyebabkan keputusasaan.

Roadshow Seminar Indonesia Berprestasi di Jogjakarta: “Indonesia Kaya Potensi Orang Pintar”
Tuesday, 28 August 2007
Besarnya potensi orang pintar di Indonesia terbukti tidak hanya dalam perkiraan. Pengajar sekaligus ilmuwan, Yohanes Surya, telah membuktikan betapa banyaknya orang pintar di Indonesia. Dia telah berkeliling ke daerah-daerah, bahkan sampai daerah pelosok di seantero Indonesia untuk menemukan bakat-bakat terpendam. Usahanya itu berbuat dengan lahirnya prestasi setiap tahun dari anak-anak didiknya di tingkat Internasional.Yohanes telah berhasil mengantar anak-anak yang tergabung dalam Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) ke berbagai ajang olimpiade fisika baik tingkat Asia maupun Dunia. Hampir setiap tahun, Indonesia berlangganan medali dari ajang tersebut.

Roadshow Seminar Indonesia Berprestasi – XL Care “Memacu Budaya Unggul dan Prestasi Bangsa”
Thursday, 23 August 2007
Budaya unggul hanya akan terwujud jika kondisi bangsa dan negara cukup mendukungnya. Kondisi tersebut antara lain iklim kebebasan bagi publik untuk mendapatkan dan menyebarluaskan informasi. Selain itu, seharusnya juga ada iklim kompetisi yang sehat bagi publik dalam mengembangkan potensinya.Pendapat di atas disampaikan Bambang Harymurti, jurnalis senior yang pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Tempo. Dia menyebut, pers yang bebas dan kredible akan memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu bagi publik sehingga dapat menciptakan iklim bersaing yang sehat, yang menjadi prasyarat kemunculan budaya unggul di negeri tercinta ini.


Indonesia Berprestasi Award 2007


Tuesday, 12 February 2008
Program Indonesia Berprestasi Award ini merupakan salah satu rangkaian dari program besar Indonesia Berprestasi yang sudah dijalankan XL sejak awal 2007. Program Indonesia Berprestasi adalah salah satu program keperdulian XL untuk membantu menanggulangi berbagai persoalan sosial yang dihadapi rakyat, terutama pendidikan. Dalam jangka panjang, program ini adalah bertujuan mengantar warga Indonesia untuk bisa bersaing di tingkat dunia dan dimaksudkan untuk dapat menciptakan pemimpin-pemimpin yang lebih baik di masa mendatang.Sejak program ini diluncurkan pada Mei 2007, panitia menerima ratusan usulan nama dari masyarakat untuk mendapatkan IB Award tahun ini, yang berasal dari hampir seluruh daerah Indonesia termasuk Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi hingga ke Indonesia bagian timur yakni Papua. Setelah melalui saringan awal, terjaring 140 nama dengan berbagai karya dan usaha mereka.Peserta yang diseleksi/direkomendasikan kemudian dinilai oleh Tim Juri, yang terdiri dari orang-orang yang memiliki kapasitas di bidangnya dan memiliki reputasi tinggi di mata publik.
Dewan juri melakukan pengamatan langsung dengan mencari data yang diperoleh melalui internet dan media publikasi, serta juga meneliti sumber-sumber yang berhubungan untuk memastikan orisionalitas karya usaha dan prestasi yang dimiliki setiap kandidat. Kepada para pemenang, XL akan memberikan penghargaan berupa piala disertai dengan plakat, sertifikat dan juga sejumlah uang tunai kepada para pemenang, masing-masing sebesar Rp 25 juta.XL berharap dana yang diberikan ini dapat semakin memberi motivasi untuk lebih berprestasi untuk para pemenang yang terpilih. Namun yang paling penting adalah supaya masyarakat yang mengetahui prestasi para pemenang menjadi termotivasi untuk turut juga berusaha mencetak prestasi dengan kompetensinya masing-masing.Dari hasil penjurian yang ketat tersebut, diperolehlah 1 orang pemenang untuk setiap kategori. Berikut nama pemenang berikut kategori yang dimenangi:
Frederick Sitaung untuk kategori Pendidikan
Nia Dinata untuk kategori Seni dan Budaya
Dr. Istadi kategori Ilmu pengetahuan
Andrianus Amheka kategori Teknologi Siapa sajakah mereka? Apa karya yang dihasilkan sehingga mereka terpilih menjadi pemenang? Selengkapnya bisa Anda ikuti di sini.

Telkomsel - Comdev

During these last five years, Indonesia has been suffering from tremendous disasters happening almost everyday, tsunami, land slides, typhoons, bird flu and many others. The recent one is the flood invading Jakarta and its vicinities. Indonesian Meteorology and Geophysics Body ("BMG") predicted that the flood would last until the end of February.
Based on our experience in helping people during the disasters and catastrophes, Telkomsel together with other members of Telkom Group and SingTel are confident to continuously hold Corporate Social Activities ("CSA") through cooperation with charity or social institutions.
We firmly believe that everyone does care about activities to lessen the impacts of the disasters and to help the victims. In this opportunity we would like to invite everyone to participate in our CSA program. The Program could take various forms, depending on the incidents.
The program we are holding now is relating to the recent Jakarta flood, the program of which basically provides several integrated centers/post that we call Posko Kita Peduli. These Poskos serve as emergency center/posts providing water and food, public kitchen, medical assistance, traumatic center, temporary clinics, temporary toilets, and others to help the refugees. In highlights, the Poskos are:
In cooperation with Indonesian Red Cross ("PMI") covering locations in the district of Cilincing (one of the most suffered locations in Jakarta);
In cooperation with MER-C covering Jakarta sub-districts of Kampung Melayu, Rawa Jati, Rawa Buaya, Tanah Merah, Cipinang Muara, and Condet.
We welcome participation from anyone. For those who are willing to join us in the actions, please contact Mrs. Carolina Natalia at +62811109080 or carolina_n_lingga@telkomsel.co.id. Daily information and up-dates relating to this CSA program could be seen in our Telkomsel’s web site under the caption of CSA.
Any parties who wish to contribute could also send their donation through the account of KOMUNITAS TELKOMSEL PEDULI number 0118068922 In Bank BNI Dukuh Bawah Jakarta. This account is maintained separately from Telkomsel’s business activities and would be periodically audited by a public accountant firm. We would also report the results of the audit to all participants and donators.
If you wish your company logo to appear in the publication, please send us the logo in the soft copy to the above e-mail address.
Your participation and contribution would be highly appreciated.

Telkom - Comdev

TELKOM Peduli adalah program Pemerintah dalam rangka mendorong kegiatan/pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, perlu dikembangkan potensi usaha kecil dan koperasi agar menjadi tangguh dan mandiri, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta mendorong tumbuhnya kemitraan antara usaha besar/BUMN dengan usaha kecil dan koperasi di seluruh Indonesia.
Di bawah ini adalah kegiatan-kegiatan TELKOM dalam rangka menjalankan Corporate Social Responsibility yang baik.

Pembinaan Usaha Kecil
Usaha kecil dan menengah sebagai penopang ekonomi nasional perlu mendapat dukungan dari Pemerintah. Di bawah ini adalah update terbaru dari kegiatan TELKOM dalam rangka pembinaan usaha kecil dan menengah.
Kandatel Riau Kepulauan Kucurkan Kredit Usaha 1,143 M
Penyaluran kredit lunak PT TELKOM kepada kalangan masyarakat yang memiliki usaha kecil dan menengah merupakan tujuan Corporate Social Responsibility PT TELKOM untuk membangun masyarakat menjadi tangguh dan mandiri
4,39 Milyar Diberikan Kepada Mitra Binaan
Rabu (19/3) CDC Divre II memberi bantuan permodalan kepada 141 Mitra Binaan Triwulan I Tahun 2008 di Ruang Utama Rangrang lantai VII Gedung Kandatel Jakarta Timur.
TELKOM Kalteng Kucurkan Dana UKM
TELKOM sebagai perusahaan telekomunikasi yang masih milik Indonesia tidak hanya profit oriented semata, tetapi mempunyai kepedulian sosial melalui program peduli pendidikan, kesehatan dan peningkatan taraf perekonomian
TELKOM CDC Salurkan Rp 6,7 Miliar di Pakidulan Banten Selatan
Kendati tergolong kawasan yang kurang mendapat sentuhan perhatian pemerintah Propinsi Banten, kawasan Banten Selatan mencakup Kabupaten Lebak (Rangkasbitung) dan Pandeglang, tetap menjadi bagian perhatian TELKOM
Mitra Binaan Surabaya Timur Pameran Di JCC, Jakarta
Komitmen TELKOM CDC untuk peduli kepada Pengusaha Kecil Menengah tak hanya sekedar memberikan guliran pinjaman dana saja, tetapi lebih jauh dari itu juga ikut memasarkan dengan membawa produk ke ajang pameran bergengsi di JCC
224 Mitra Binaan Terima Bantuan TELKOM
Bertempat di Ruang Utama ”Rangrang” lantai VII Gedung Kandatel Jakarta Timur, Selasa (11/9) dilaksanakan kegiatan Pembekalan Calon Mitra Binaan Triwulan III/2007 Community Development Divre II Jakarta
CDC TELKOM Surabaya Timur Sudah Gulirkan Dana Rp. 21 Milyar
Jumlah Mitra Binaan mulai 2001 hingga 2007 sudah mencapai 1.623 Orang, sedang selama 7 tahun itulah TELKOM CDC SBT sudah memberikan pinjaman dana bergulir sebesar lebih kurang Rp. 21 Milyard
Kandatel Kupang Kucurkan Dana PKBL untuk Mitra binaan
Penyaluran dana PKBL diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur-Frans Lebu Raya didampingi oleh GM Kandatel Kupang-Jeki James Ndun dan Manager CDC Makassar-Didik di Kandatel Kupang
TELKOM Divre III Jabar & Banten asah Kepekaan Bisnis Lewat Training Mitra Binaan
TELKOM Divisi Regional III Jawa Barat & Banten menyelenggarakan program pelatihan bagi para Mitra Binaan TELKOM Divre III mengangkat sisi motivasi dalam kewirausahaan dipandu Trainers dari Bizinis Contact Jakarta

Kegiatan Sosial
Salah satu bukti tanggung jawab sosial TELKOM terhadap masyarakat adalah banyaknya kegiatan sosial yang dilakukannya. Di bawah ini berita-berita terbaru mengenai kegiatan sosial yang dilakukan TELKOM.
Divre III Kucurkan 1850 Paket Bantuan Ketahanan Pangan
Sejalan dengan Program Kementerian BUMN untuk masalah kerawanan gizi dan ketahanan pangan, TELKOM CDC Area-3 Jawa Barat dan Kandatel Bandung dengan menggandeng mitra tokoh perempuan panutan warga Bandung selatan Hj.Ny.Tetty H [22 April 2008]
CDC Datel Kalsel Bagikan Paket Sembako
PT. Telkom Kandatel Kalsel bekerjasama dengan Pemkot Banjarmasin membagikan paket sembako dan paket peningkatan gizi bagi ibu dan anak [21 April 2008]
TELKOM Peduli Ketahanan Pangan di Semarang
Dalam kaitannya dengan peningkatan gizi balita kepada masyarakat yang kurang mampu, TELKOM Divre IV memberikan bantuan kepada Masyarakat desa Jabungan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang [13 April 2008]
TELKOM Peduli Salurkan Sembako untuk Program Ketahanan Pangan di Deli Serdang
TELKOM Peduli menggelar kegiatan penyaluran sembako kepada masyarakat kurang mampu guna mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah melalui BUMN. [05 April 2008]
Telkom Dukung Penuh Lomba Keterampilan Penyandang Cacat
Bandung, 30 Oktober 2007- PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mendukung penuh penyelenggaraan olimpiade keterampilan vokasional untuk penyandang cacat atau Abilimpik Nasional 2007. Kegiatan yang diresmikan... [30 Oktober 2007]
TELKOM Serahkan Bantuan Korban Gempa di Asembagus
TELKOM Program Peduli Jumat (21/9/07) direalisasikan kembali dalam bentuk sumbangan kepada korban gempa untuk penduduk yang tinggal di Kecamatan Asembagus, Banyuputih dan Jangkar Situbondo [21 September 2007]
Pengobatan Gratis untuk 250 orang di Bandar Lampung
TELKOM Kandatel Lampung menggelar kegiatan “TELKOM Peduli” dengan memberikan pengobatan gratis kepada 250 orang di Desa Bernung (150 orang) dan Desa negeri Sakti (100 orang), kecamatan Gedongyayaan, Kab. Tanggamus, Lampung. [21 September 2007]
TELKOM Serahkan Bantuan untuk Sumbar & Bengkulu
TELKOM yang diwakili oleh Dir Konsumer Ermady Dahlan menyerahkan bantuan sebesar Rp 360 juta melalui Satkorlak Bencana di dua provinisi yakni Sumatra Barat dan Bengkulu. [15 September 2007]
Menkominfo Puji Responsif TELKOM terhadap Bencana
Kejadian memilukan kini berulang lagi di Bengkulu. Sebelum tahun 1994 kota Bengkulu sempat dibuat porak poranda akibat gempa bumi tektonik yang berkekuatan 6,5 skala richter [12 September 2007]
TELKOM Berikan Pengobatan Gratis Korban Lumpur Lapindo
Duka korban Lumpur panas Lapindo seakan tak kunjung reda. Air mata ratapan seakan sudah mengering, lumpur panas yang melalap habis sejumlah desa di Porong Sidoarjo lebih dari setahun ini, begitu menyayat hati. [11 September 2007]

Kegiatan Keagamaan
Dalam rangka menyatu dengan masyarakat di sekitarnya, TELKOM secara berkesinambungan mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan bersama masyarakat. Di bawah ini laporan perkembangan kegiatan keagamaan yang dilakukan TELKOM.
Menpan Resmikan Masjid Digital di Bangka Belitung
Menpan Taufik Effendi, meresmikan Masjid Raya Tuatunu, Pangkalpinang sekaligus sebagai ‘Masjid Digital’ pertama di Provinsi Bangka Belitung bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad (20/3). [24 Maret 2008]
Penyerahan Bantuan CDC Turut On Air di Flexi Tabligh Akbar
Mengusung tema “Manusia Yang Merugi”, Flexi Tabligh Akbar kali ini turut disiarkan langsung oleh Radio Ardan, Radio Rama, dan Radio Antasalam Bandung dengan mengundang sejumlah Panti Asuhan untuk mengisi kegiatan off air [29 September 2007]
Puluhan Sekolah Ramaikan Lomba Ramadhan Bersama TELKOM
Lomba Ramadhan Bersama TELKOM mempertandingkan beberapa lomba seperti ; Lomba Murothal, Lomba Adzan dan Lomba Puisi. Tingkat SD dan SLTP se- Balikpapan, yang diikuiti tidak kurang dari 44 sekolah [25 September 2007]
Ribuan Pengunjung Padati Flexi Tabliq Akbar di Divre V
Acara yang disiarkan secara langsung oleh Trans7 itu semakin khidmat ketika Cheche Kirani dan Verry Firmansyah yang membawakan acara membalut gaya entertainment menjadi sebuah gaya religi. [22 September 2007]
Flexi Tabligh Akbar di Solo Hadirkan Ustadz Yusuf Mansyur
Lewat tausiahnya, Ustad Yusuf Mansyur ingin memberi tahu pemirsa Trans 7 dan masyarakat kota Solo, betapa besar kekuatan Sholat dan bersedekah di bulan Ramadhan 1428 H. [15 September 2007]
Di Masjid Darul Ihsan Dir HC & GA Sambut Ramadhan
Faisal yang pada kesempatan tersebut bersama BMM TELKOM menyerahkan bantuan Beasiswa kepada 38 Siswa SD, SMP, SMA dan PT (dari 111 proposal) sangat apreciate dengan penataan kegiatan Ramadhan 1428 H di Masjid Darul Ihsan [10 September 2007]
DPD Sekar Bogor Santuni Anak Yatim
DPD Sekar TELKOM Bogor melalui Program Bhakti Sosialnya, memberikan santunan kepada 72 Anak Yatim di Pesantren Umul Quro [01 Agustus 2007]
Khitanan Massal 100 Anak di TELKOM Bogor
Kamis (05/07), Halaman parkir Gedung OPMC TELKOM Bogor Jl. Pajajaran No. 39 penuh dipadati anak-anak nuansa kota Santri mengenakan kain sarung dengan baju koko dan topi haji mereka sedang mengadakan daftar ulang khitanan. [05 Juli 2007]
Khitanan Masal di Kandatel Jakarta Barat
Sebagai bukti keseriusan TELKOM Kandatel Jakarta Barat dalam melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), BAPEROHIS Kandatel Jakarta Barat melaksanakan khitanan massal [04 Juli 2007]
BMMT Gelar Khitanan Massal di GKP TELKOM
Baitul Mal Muttaqin TELKOM (BMMT) kembali menyelenggarakan khitanan massal bagi keluarga tidak mampu. Sebanyak 136 anak menjalani khitan di Lt. 1 Gedung Kantor Perusahaan TELKOM di Jl. Japati Bandung, Rabu 4 Juli 2007 [04 Juli 2007]

Kegiatan Pendidikan Budaya Olahraga
Sebagai bagian dari masyarakat di sekitarnya, TELKOM juga berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan budaya dan olahraga yang diselenggarakan di dalam negeri maupun di luar negeri. Berikut ini laporan kegiatan TELKOM dalam bidang budaya dan olahraga.
Telkom dan LPMP Luncurkan Mobile Laboratory di Bangka Belitung
Peluncuran Mobil Pintar oleh Telkom dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan di Provinsi Bangka Belitung [10 April 2008]
100 Guru di Medan Ikuti Program Indigo
Program tersebut berbentuk pengenalan dan pelatihan penggunaan internet yang melibatkan sebanyak 100 orang guru Teknologi Informasi (TI) dari berbagai sekolah di Kota Medan. [31 Maret 2008]
E-Learning Dukung Sidoarjo Bangkit
“E-Learning ini ke depan sangat mendukung program Siadoarjo Bangkit.” Kata Bupati Sidoarjo dalam sambutannya sekaligus meresmikan kerja sama Pemkab Sidoarjo dengan Telkom dalam Pencanangan Program e-Learning Kab. Sidoarjo [28 Maret 2008]
TELKOM Bantu Perpustakaan Prof. Dr. Doddy A. Tisna Amidjaja
Untuk mengembangkan dan meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat, TELKOM memberikan bantuan kepada Yayasan Perpustakaan Prof. Dr. Doddy A. Tisna Amidjaja Bandung sebesar Rp 120 Juta [10 September 2007]
Komitmen 100 Speedy untuk Pendidikan Kota Tasikmalaya
Rencana pengembangan program Schoolnet di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, di tangkap oleh TELKOM Tasikmalaya dengan komitmen 100 SSL Speedy [06 September 2007]
10.000 Orang Ramaikan Gerak Jalan SCTV bersama Flexi
Warga Jogja dan sekitarnya begitu antusias mengikuti kegiatan gerak jalan SCTV bersama Flexi dengan mengambil star dan finish di Alun-alun utara Keraton Yogyakarta. [05 Agustus 2007]
Pikiran Rakyat - TELKOM Cianjur Latih Internet 250 Pelajar
Harian Pikiran Rakyat (PR) dengan TELKOM Cianjur melakukan kerjasama dalam mewujudkan kualitas pendidikan dan meningkatkan wawasan pelajar SMP, SMU se- Cianjur dengan menggelar pelatihan Jurnalistik dan Internet Speedy [31 Juli 2007]
TELKOM dan Diknas Jatim Adakan Program School-Net
Dinas Pendidikan Jatim melakukan kerjasama dengan TELKOM Jatim untuk membuka wawasan sekolah dengan Internet melalui program Schoolnet. [23 Juli 2007]
Kemeriahan Tutup Porseni TELKOM Group
Kemeriahan konser grup band Padi di Bantaran Kali Brantas Sabtu malam kemarin mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan Porseni TELKOM Group 2007 di Kediri yang telah berlangsung sejak 14 Juli 2007 lalu [14 Juli 2007]
Kerjasama TELKOM dengan ITS Surabaya
Sebagai komitmen TELKOM kepada dunia pendidikan, maka pada Selasa 10 Juli 2007 dilaksanakan rangkaian acara BOD Visit UNER 5 ke ITS Surabaya. Direktur EWS, Arief Yahya disambut langsung oleh Prof. Priyo Suprobo (Rektor ITS) [10 Juli 2007]

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PROGRAM CO-OP PT TELKOM 2007 Program Coperative Academic Education (CO-OP) bagi Perusahaan adalah merupakan salah satu implementasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan : • Membantu dunia pendidikan di dalam negeri dengan memberikan kesempatan melaksanakan praktek kerja bagi mahasiswa dari lembaga pendidikan tinggi • Menyesuaikan kurikulum di lembaga pendidikan tinggi menjadi lebih relevan dengan kebutuhan dunia usaha/ kerja. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk telah berpartisipasi dalam Program ini sejak tahun 1998 dan sampai dengan saat ini telah menjalin kerjasama dengan 28 Perguruan Tinggi Negri maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTN/ PTS) diseluruh Indonesia. Sebelum terpilih sebagai peserta Program CO-OP, mahasiswa harus melalui seleksi yang meliputi seleksi Administrasi sepereti : Usia maksimal 24 tahun, telah menjalani pendidikan minimal pada semester VII, berbadan sehat dan berkelakuan baik serta berkepribadian yaitu mempunyai motivasi, kemampuan bersosialisasi dan atau tekun serta mempunyai ketahanan mental, kemudian si calon harus menjalani seleksi tertulis yang meliputi Pengetahuan Bahasa Inggris dan Pengetahuan umum tentang Telekomunikasi dan Seleksi wawancara. PROGRAM CO-OP PT. TELKOM TAHUN 2007 1. Sesuai hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Co-op PT Telkom 2007 pada 28 PTN/PTS di Indonesia diporoleh : - Jumlah Mahasiswa yang mendaftar : 508 - Jumlah Mahasiswa yang ikut seleksi : 453 - Jumlah Mahasiswa yang Disarankan Untuk Diterima : 138 - Jumlah Mahasiswa yang Masih Dapat Disarankan Untuk Diterima: 72 2. Penentuan Kriteria Hasil Seleksi Program Co-op PT Telkom 2007 dengan bobot: - Index Prestasi Kumulatif (IPK) : 20% - Nilai Tes Tertulis : 30% - Nilai Wawancara : 50% Dari Sidang penentuan hasil seleksi Program CO-OP ditetapkan 120 mahasiswa dinyatakan dapat mengikuti Program CO-OP PT. TELKOM tahun 2007 dengan komposisi setiap PTN/PTS terlampir. 3. Kepada seluruh Mahasiswa yang dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti Program CO-OP PT. TELKOM tahun 2007 agar memperhatikan hal-hal berikut : a. Pelaksanaan magang bagi peserta CO-OP akan berlangsung selama 3 (tiga) bulan, terhitung tanggal 1 Juli 2007 s.d 30 September 2007. b. Magang akan dilaksanakan dilokasi kerja Unit Bisnis PT. Telkom sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan dan akan dijelaskan lebih rinci oleh Unit HR Center PT. TELKOM setempat. c. Peserta sudah harus melapor di Unit HR Area/ HR Rep setempat untuk menerima penjelasan dan menandatangani Perjanjian kerja, hari Jumat, 29 Juni 2007 pukul 09.00 waktu setempat.

Program Magang Industri
. Latar Belakang
Dalam menghadapi Abad 21 yang ditandai oleh liberalisasi perdagangan diperlukan upaya sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang benar-benar siap menghadapi persaingan global yang makin terbuka.
Selaras dengan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional tentang relevansi pendidikan dengan kebutuhan pembangunan, maka proses pendidikan di perguruan tinggi harus memperhatikan lingkungan dan kebutuhan dunia kerja khususnya dunia usaha dan/ atau dunia industri.
Dunia kerja pada masa mendatang secara selektif akan menjaring calon tenaga kerja yang benar-benar profesional pada bidangnya, karena dengan persaingan global akan makin terbuka lebar kesempatan bagi tenaga kerja asing untuk memasuki/menguasai dunia kerja di Indonesia. Oleh karena itu salah satu tantangan utama bagi lulusan perguruan tinggi adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum memasuki dunia kerja.
Salah satu upaya peningkatan SDM khususnya dalam pendidikan tinggi adalah melalui program Co-op yang merupakan sarana penting bagi pengembangan diri dan kemampuan berwirausaha serta kemandirian bagi lulusannya. II. Program CO-OP : Cooperative Academic Education
Program Co-op merupakan suatu bentuk pendidikan yang memadukan peningkatan soft skill & hard skill, proses belajar akademik dengan pengalaman kerja yang terencana, terbimbing dan mendapat insentif. Program Co-op memungkinkan mahasiswa memperoleh kemampuan yang praktis dengan dihadapkan pada penerapan dunia kerja di luar kampus. Melalui program Co-op akan diperoleh calon tenaga kerja yang mandiri, profesional, dan siap memasuki dunia kerja. Lama pelaksanaan Co-op secara umum adalah antara 3-6 bulan, dan dapat diperpanjang namun tidak melebihi 12 bulan.III. Tujuan
Mempercepat waktu penyesuaian bagi lulusan perguruan tinggi dalam memasuki dunia kerja
Meningkatkan kualitas lulusan pendidikan S1 IV. Persyaratan
Dapat diikuti oleh semua mahasiswa S1 dan S2 dari semua program studi dengan melalui seleksi
Mendapat izin pimpinan perguruan tinggi dan dari orang tua
Minimal duduk di semester 6, tetapi belum lulus
Memiliki semangat kerja dan dapat bersosialisasi dalam suatu organisasi/dunia kerja
Memiliki motivasi yang tinggi, ketekunan, dan ketahanan mental
Mentaati peraturan yang berlaku di tempat kerja yang bersangkutan

Indosat - Comdev

Sebagai perusahaan publik yang beroperasi di Indonesia dan melayani kebutuhan telekomunikasi masyarakat Indonesia, Indosat senantiasa berupaya untuk tetap konsisten melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan bangsa Indonesia secara berkesinambungan. Memahami berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini, Indosat berupaya agar seluruh kegiatan CSRnya dapat terlaksana dengan baik dan tepat kepada sasaran dalam memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat yang bersifat jangka panjang.

Visi CSR IndosatProgram diarahkan untuk membangun kebanggaan seluruh stakeholder termasuk karyawan terhadap Indosat serta sesuai dengan standard internasional yang berlaku.
Misi CSR IndosatSejalan dengan misi perusahaan yaitu meningkatkan kualitas hidup komunitas dan masyarakat.
Program CSRProgram CSR Indosat diimplementasikan dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip integritas, akuntabilitas,

Berangkat dari pemikiran bahwa generasi muda merupakan tulang punggung masa depan bangsa, sejak tahun 2004 Indosat melaksanakan program CSR yang berfokus pada pendidikan dengan tema INDONESIA BELAJAR. Pendidikan dipilih dengan latar belakang kondisi masyarakat Indonesia yang menurut statistik dan hasil penelitian masih tertinggal jauh dengan negara lain. Padahal kunci peningkatan kualitas kehidupan bangsa terletak pada kualitas pendidikan masyarakatnya, khususnya generasi muda, untuk dapat meraih masa depan yang lebih baik.

Di samping itu, dengan makin berkembangnya program CSR bidang pendidikan, Indosat mulai berupaya membantu masyarakat di bidang yang lain, yaitu kesehatan. Tingkat kesehatan ibu dan anak dirasa sudah semakin memprihatinkan, khususnya di daerah-daerah terpencil. Oleh sebab itulah, Indosat mulai tahun 2007 mengembangkan program CSR di bidang ini melalui payung program Indonesia Sehat.

Kegiatan cepat tanggap Indosat untuk membantu masyarakat juga menjadi bagian dari program CSR Indosat. Di bawah payung Indosat Peduli, perusahaan berupaya memberikan bantuan sosial, pendidikan dan kesehatan yang bersifat filantropis kepada masyarakat yang membutuhkan. Di samping itu kegiatan cepat tanggap untuk membantu masyarakat di wilayah bencana telah dilaksanakan sejak dulu antara lain dalam bentuk bantuan makanan, pakaian dan kebutuhan primer lainnya, maupun dukungan telekomunikasi gratis bagi para korban. Indosat selalu berupaya untuk hadir dan membantu masyarakat, membantu masyarakat, seperti pada saat terjadi bencana tsunami di Aceh, tsunami di Pangandaran Ciamis, gempa di Yogya, Padang dan Bengkulu, banjir di Jakarta, Morowali, serta bencana di tempat-tempat lain.
Sedangkan program CSR yang mengajak pelanggan Indosat untuk berpartisipasi langsung ada di bawah payung program Berbagi Bersama Indosat. Lewat program ini pelanggan dapat menyalurkan bantuan atau donasinya kepada masyarakat yagn tidak mampu atau yang terkena musibah melalui pengiriman sms atau kegiatan lainnya.Program yang telah dilakukan diatas akan terus berjalan dan ditingkatkan kualitasnya. Seluruh program CSR yang dilaksanakan oleh Indosat akan terus dievaluasi secara berkala agar betul-betul dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sesuai visi CSR Indosat berlangsung dengan baik dan mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat khususnya kalangan dunia pendidikan, karena betapapun besarnya masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia, maka setiap langkah nyata seperti yang dilakukan Indosat merupakan tahapan yang berarti untuk menuju masa depan yang lebih baik.

Indonesia Wireless Contest

Tujuan :membangkitkan budaya inovasi di kalangan generasi muda, sekaligus memberi wadah berkompetisi
Peserta 2006 :201 peserta dan mencetak 17 finalis dari kategori Software, Hardware & SMP/SMU. Tim Juri yang terlibat adalah para pakar teknologi, akademis & media.

Peserta 2007 :305 peserta dan mencetak 11 finalis di kategori idea generator dan 13 finalis di kategori product oriented hardware dan software
Coverage : Seluruh indonesia
KPI jumlah peserta meningkat, kualitas materi yang dilombakan meningkat, keluaran lomba lebih baik dsb.

Tindak lanjut jangka panjang, para pemenang IWIC (kategori hardware & software) akan menjadi freelancer Indosat yang wajib menciptakan berbagai inovasi yang bermanfaat di bidang teknologi wireless untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.


Testimoni juri (Onno W. Purbo)“Hasil kontes ini membuktikan bahwa sebenarnya bangsa ini memiliki kemampuan. Seharusnya hal seperti ini terus menerus dilakukan sehingga kita tidak hanya bisa memberi tapi juga menghasilkan sesuatu”

Tujuan :Meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar bidang Science,
Peserta :180 guru dari 60 SMA/MAN (2006), 240 guru dari 90 SMA / MAN (2007)
Partner :3 universitas di Sum-Bar (Universitas Andalas, Universitas Bung Hatta & Universitas Negeri Padang)

Coverage : Sumatera Barat, Jambi, Pekanbaru, Medan
KPIJumlah peserta meningkat, kualitas guru meningkat, minat siswa terhadap pelajaran IPA dan Matematika meningkat, ada modul yang bisa digunakan di tempat lain, serta terwujudnya suatu komunitas guru disuatu wilayah.

Testimoni Rektor Univ Bung Hatta (Prof. Yunazar M)“Diharapkan program ini dapat meningkatkan penguasaan guru terhadap fasilitas laboratorium dan membuat IPA dan Matematika menjadi pelajaran yang menarik & ditunggu-tunggu siswa”

Tujuan : Implementasi komitmen bantuan jangka panjang Indosat bagi generasi muda Aceh

Peserta :
Keterangan SDU Iqro SDIT Nurul Fikri
Murid 247 Guru 262
Murid 36 Guru 27

Sebagai kelanjutan dari dari berbagai program bantuan tanggap darurat bagi para korban bencana nasional tsunami, Indosat juga menyelenggarakan program bantuan jangka panjang dalam rangka menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Aceh berupa pendirian dua sekolah dasar di Aceh,yaitu :1. Sekolah Dasar Unggulan (SDU) IQRO di Sigli2. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri, Aceh Besar

Coverage :Nangroe Aceh Darussalam
KPI:Jumlah peserta meningkat, kualitas pendidikan dasar meningkat, minat siswa terhadap kegiatan belajar mengajar meningkat, serta terwujudnya suatu komunitas masyarakat yang berkualitas baik secara pendidikan, mental, dan spiritual (akhlak)
Testemoni Ibu Imas (PJ Kurikulum SDIT Nurul Fikri di Aceh Besar)“Sekolah ini memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan sumbangsih berupa ilmu & ketrampilan bagi masyarakat Aceh”

Jelang Pilgub, Ekonomi Jateng Tumbuh

SEMARANG, KAMIS - Maraknya kegiatan partai politik dan kadernya menyiapkan sosialisasi dan penggalangan mendukung calon gubernur di Jawa Tengah, menjelang pelaksanaan pemilihan gubernur Jateng 2008 diperkirakan telah memicu pertumbuhan ekonomi regional Jateng pada triwulan I-2008.
Deputi Pemimpin Kantor Bank Indonesia Semarang, Mahdi Mahmudy, Kamis (24/4) saat memaparkan pertumbuhan ekonomi Jateng menyatakan, Produk Domestik Regional Bruto Jawa Tengah triwulan I-2008 tumbuh sebesar 5,53 persen (year on year), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2007 hanya 5.37 persen atau lebih tinggi dari triwulan IV-2007 juga hanya 5,51 persen.
Pertumbuhan ekonomi ini secara sektoral di antaranya , didorong sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa. Dari ke tiga sektor itu, pertumb uhan paling pesat mencapai 5,64 persen di sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR).
"Pertumbuhan PHR akibat maraknya program penjualan di berbagai pusat perbelanjaan, juga even seminar, musyawarah atau pertemuan beberapa partai politik serta persiapan menjelang pelaksanaan pemilihan gubernur Jateng pada 22 Juni 2008," kata Mahdi Mahmudy.
Mahdi Mahmudy mengatakan, sektor industri pengolahan tumbuh karena tingginya pertumbuhan sub sektor industri migas sebesar 24,61 persen (yoy). Sedangkan, industri non migas tumbuh 6,08 persen terkait meningkatnya volume produksi migas sejalan dengan tingginya harga minyak di pasar internasional. Pertumbuhan sektor jasa didorong oleh pertumbuhan sub sektor jasa pemerintah sebesar 12,73 persen, hal ini diperkirakan karena mulai tingginya realisasi APBD khususnya pos belanja barang dan jasa.

Regulator Diminta Tertibkan 'Tarif Jebakan'

Jakarta - Regulator diminta segera menertibkan tarif telepon yang cenderung menjebak karena menerapkan tarif tinggi pada menit-menit awal sementara tarif yang dipromosikan lebih rendah.Indonesia Telecommunication User Group (Idtug) menegaskan, operator seharusnya menerapkan tarif yang sama sejak menit pertama sehingga pengguna telekomunikasi tidak dirugikan oleh informasi yang kurang lengkap."Ini jelas-jelas merugikan konsumen karena mayoritas pelanggan pasti beranggapan bahwa tarif murah tersebut berlaku sejak menit pertama," kata Sekjen Idtug Muhammad Jumadi di sela acara Seluler Forum, di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis (24/4/2008).Idtug akhir-akhir ini menyoroti sejumlah operator yang mengiklankan tarif murah hingga mendekati Rp 0. Menurut institusi itu, sepintas penawaran tersebut sangat murah, tapi bila dicermati lebih jauh maka di dalamnya mengandung banyak aturan dan persyaratan yang biasanya dimulai pada menit ke-2 atau ke-3 bahkan ada yang mulai menit ke-5.Berdasarkan penelitian Idtug, statistik jumlah panggilan yang memiliki durasi percakapan dua menit atau kurang adalah mencapai 78% pada jam sibuk dan 83% dari jam tidak sibuk."Penurunan tarif efektif rata-rata operator seluler di Indonesia sebenarnya hanya berkisar antara 28%-30%, dan tidak sedrastis yang diiklankan," demikian Jumadi berpendapat.Di lain kesempatan, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Kamilov Sagala, mengungkapkan pihaknya juga tengah mengawasi perang iklan operator.Menurutnya, BRTI tak akan segan-segan memberikan hukuman bagi operator yang masih berpromosi dengan tidak memberikan informasi lengkap, sehingga menimbulkan misinterpretasi yang mengakibatkan kerugian konsumen.

'Aturan Menara Secara Hierarki Tidak Sah'

Jakarta - Menko Perekonomian baru mengetahui ada pasal pelarangan bisnis menara telekomunikasi bagi investor asing dalam Peraturan Menkominfo No.2/2008.Asdep Telematika dan Utilitas Deputi V Menko Perekonomian, Eddy Satriya, merasa tidak pernah berkoordinasi soal perumusan pelarangan itu dan menganggap masalah ini harus segera diluruskan sehingga tidak membuat bingung pelaku usaha."Kami tidak pernah merasa ada koordinasi soal pasal tersebut, tidak ada informasi," kata Eddy ketika ditemui wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (24/4/2008).Seharusnya, kata dia, untuk menutup sektor tertentu bagi asing harus terlebih dulu melakukan koordinasi dengan kantor Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan dan pihak terkait seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).Kemudian, setiap sektor yang diatur untuk masuk atau keluar dalam Daftar Negatif Investasi (DNI) harus melalui tim Peningkatan Ekspor Peningkatan Investasi (PEPI) di Depdag, untuk selanjutnya disetujui oleh Presiden dengan cara membuat Perpres yang baru.Menurut Eddy, Peraturan Menkominfo No. 2/2008 yang melarang asing untuk berbisnis di sektor penyediaan menara telekomunikasi juga dinilainya telah menyalahi Peraturan Presiden No. 111/2007."Jadi secara hierarki, Peraturan Menkominfo No. 2/2008 tidak sah. Namun bisa diberi tenggat waktu untuk mendudukkan kembali permasalahan yang dihadapi," ujarnya cepat.Eddy mengakui ada unsur positif memproteksi menara, namun tetap harus ada penetapan batasan di sektor mana yang tidak boleh dimasuki asing supaya tidak ada kebijakan yang saling berbenturan."Hal ini harus cepat diselesaikan supaya tidak menganggu jalannya industri telekomunikasi. Saya tidak tahu apakah masalah ini sudah berdampak pada layanan operator, karena saat ini sering komunikasi seluler yang saya alami kerap terputus," keluhnya.Menurut dia, masalah aturan menara tersebut sudah dipertanyakan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat Rapat Koordinasi Kabinet di Kantor Menkominfo baru-baru ini. Mendag juga sempat mengutarakan kepada Menkominfo agar aturan tersebut ditinjau ulang.