Wednesday, May 14, 2008

Pemda Semarang undang investor untuk kelola MTB

SEMARANG: Pemda kota Semarang mengundang investor untuk mengelola Menara Telekomunikasi Bersama (MTB) untuk dimanfaatkan bersama sejumlah operator seluler yang beroperasi di wailayah Semarang.
Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi Pemerinta Kota (Pemkot) Semarang Bambang Sungkono mengatakan pembangunan menara telekomunikasi selular di Semarang saat ini sudah mulai menjamur. “Kalau tidak diatur, Semarang kalau bisa jadi hutan menara,” katanya didampingi Kasie Humas Achyani kepada Bisnis di ruang kerjanya kemarin.
Bambang tidak menyebutkan jumlah pastinya menara yang sudah tumbuh di Semarang khususnya di bukit gombel, namun menurutnya sudah pada tingkat mengkhawatirkan. Selain mengurangi estetika juga berpotensi membahayakan penerbangan dan membuat semrawut lalu lintas frekuensi.
Karena itu, lanjutnya, Pemkota Semarang mengundang investor untuk membangun dan mengelola MTB. “Sekarang memang masih dalam tahap pembicaraan awal,” katanya.
Kasie Humas Pemkot Semarang, Achyani menjelaskan sebenarnya pembangunan MTB ini sudah lama direncanakan oleh Walikota Searang Sukawi Sutarip. Dalam Peraturan Walikota Semarang No. 08/2007, Sukawi sudah menjelaskan tentang Peraturan Walikota Nomor 8 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Penataan Menara Telekomunikasi Bersama di Kota Semarang.
Namun karena berbagai hal, lanjut Achyani, renacana tersebut belum juga terealisasi. Hambatan yang diduga menjadi kendala adalah investasi yang terlanjur ditanamkan perusahaan operator di sejumlah tower yang ada saat ini.
Ketika disinggung tentang nilai investasi dan jumlah MTB yang akan dibangun, Achyani mengatakan sampai kemarin belum ada kepastian. “Tapi sebenarnya kami ada angkanya namun belum bisa diungkapkan karena perlu dibicarakan dengan pihak-pihak terkait lainnya,” ujarnya.
Achyani menjelaskan bentuk pengelolaan MTB bisa dilakukan oleh swasta murni atau kerjasama Pekot Semarang dengan swasta, atau bahkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Masalah ini akan dibicartakan dalam rapat lanjutan pekan depan,” katanya.
Achyani menyebutkan rencana pembangunan ini kemarin sudah dibicarakan dalam rakor dengan sejumlah perusahaan seluler a.l. Telkomsel, Exelindo, Ceria Sampurna, Smart, Mobile 8 . Namun belum ada kesimpulan karena masih terlalu prematur.
MTB itu sendiri, jelas Achyani, nantinya digunakan untuk jasa layanan telekomunikasi yang dapat dimanfaatkan secara bersama-sama oleh berbagai jenis layanan seperti GSM, CDMA, wireless LAN 3G, TV, dan radio yang dibangun.
Adapun pembangunannya, disesuaikan dengan kaidah tata ruang, keamanan dan ketertiban lingkungan, estetika, serta kebutuhan telekomunikasi, serta mempertimbangkan keselamatan operasi penerbangan, kenyamanan, keselamatan masyarakat, estetika dan kelesatarian lingkungan. (dj)