Demikianlah seleksi alami akan terjadi di dunia teknologi, termasuk telekomunikasi bergerak (mobile). Persaingan antara GSM dan CDMA menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Teknologi GSM digunakan oleh IM3, Telkomsel, Satelindo, dan Exel. Adapun CDMA 2000 1X merupakan teknologi yang digunakan oleh "Serigala Berbulu Domba TelkomFlexi".
Perlu dicatat bahwa tidak ada jaminan teknologi yang terbaik akan memenangkan pertempuran. Bagi mereka yang cukup tua mungkin masih ingat pertempuran standar video Betamax dengan VHS tahun 70–80-an. Pada tahun 1975, Sony meluncurkan standar Betamax, yang dilawan oleh Japan Victor Company (JVC) dengan standar VHS setahun kemudian. Terbukti pada tahun 1985-an, 90 persen video player di dunia menggunakan VHS. Betamax kalah!
Pada akhirnya, pasar dan penjualan yang akan menentukan bukan teknologi. Dibandingkan dengan VHS, Betamax lebih unggul tapi gagal. Karena VHS, sebagaimana GSM dalam telepon seluler, diadopsi sebagai de facto yang akan menjadi standar berkat pemasaran unggul yang dilakukan oleh JVC, Panasonic, dan lainnya.
DALAM dunia komputer PC di awal 90-an, standar IBM PC sebetulnya tidak menarik. Ada banyak alternatif yang dapat bekerja lebih baik dan bekerja dengan lebih efisien. Saingan terkuat IBM PC adalah Apple dengan Machintosh-nya dan kemudian PowerPC.
Ternyata, keterbukaan (openess) teknologi IBM PC yang menyebabkan banyaknya pabrikan dan perusahaan software bermunculan. Akibatnya, harga menjadi murah dan barang mudah diperoleh. Pasaran komputer PC pasar yang lengkap dan kompleks terbentuk, tidak peduli seberapa baik alternatif atau kompetitor-mereka hanya akan masuk ke pasar niche. Untuk orang yang ingin menggunakan komputer, PC adalah jawaban terbaik. Apple Machintosh kalah!
Di seluruh dunia, lusinan teknologi terlibat dalam pertempuran standar. Pertempuran sengit terjadi pada wilayah pasar, di mana terdapat dampak jaringan yang sangat kuat. Pengguna memberikan nilai lebih pada kompatibilitas dan interkoneksi satu dengan lainnya. Strategi ampuh untuk menang adalah menarik pelanggan sebanyak mungkin pengguna, seperti terlihat pada Betamax versus VHS atau juga pada Apple versus PC.
Hari ini, pertempuran standar telekomunikasi mobile terjadi pada GSM versus CDMA. Semoga Indonesia tidak melakukan kesalahan fatal dalam melangkah. Semoga kita bisa belajar dari kekalahan Betamax dan Apple. Mari kita lihat secara saksama pertempuran telekomunikasi mobile yang terjadi.
SEPERTI perkiraan sebuah standar yang sepuluh tahun lebih muda, CDMA mungkin mempunyai beberapa kelebihan teknologi dibanding GSM. Teknologi CDMA dapat memasukkan beberapa kanal pembicaraan dalam sebuah potongan spektrum frekuensi, tahan terhadap derau (noise), dan tahan kemacetan.
Jika tidak ada teknologi telepon mobile yang lain di atas bumi ini, dan kompetisi hanya berbasis pada kemajuan teknologi semata, mungkin CDMA akan menang. Sialnya, di dunia ini CDMA bukan satu-satu-nya standar, sehingga CDMA tidak dapat memenangkan pertempuran.
Coba lihat perspektif pasar dari EMC Database (www.emc-database.com), Eropa dan Asia menguasai 73,2 persen pangsa pasar seluler dunia dengan total pelanggan sekitar satu miliar. Amerika Utara yang merupakan markas CDMA hanya menguasai 13 persen saja, itu pun hanya sebagian menggunakan CDMA.
Secara teknologi CDMA hanya menguasai 12 persen pangsa pasar, sedangkan GSM mendekati 69 persen. Pasar mobile data 72 persen dikuasai oleh GSM, CDMA 20001X kalah telak. Pengguna prabayar 81 persen dikuasai oleh GSM. Konsekuensinya sangat sederhana, lebih banyak telepon GSM di pasar daripada CDMA.
Tidak heran jika fitur terbaik muncul di GSM terlebih dulu (kadang bertahan di GSM). Semua negara di Eropa dan Timur Tengah, sebagian negara Asia, Afrika, dan Australia menggunakan GSM. Roaming antar-510 operator GSM di 174 negara merupakan kenyataan hidup sehari-hari.
Cobalah berkiriman SMS dengan rekan-rekan yang berada di luar negeri, semua dapat dilakukan dengan mudah dan murah. Ambil ponsel GSM Anda ke Amerika Serikat dan Kanada yang merupakan markas besar CDMA, jangan kaget ponsel GSM Anda beroperasi juga di Amerika Utara. Sekadar catatan, saat saya menulis tulisan ini sedang berada di Ottawa, Kanada. Coba sebaliknya dengan CDMA, sengsara.
Salah satu catatan menarik diperoleh dari Wireless Developer Network dari 3GSM World Congress di Cannes Februari 2003. Dengan mengesampingkan semua prasangka dan argumentasi yang terlalu sederhana, pertanyaan yang di jawab adalah dengan teknologi apa operator GSM, TDMA, maupun CDMA akan memaksimalkan pemasukan masa mendatang?
Pemilihan jalur evolusi teknologi adalah keputusan jangka panjang. Jalur mana yang harus digunakan agar investasi minimal dalam implementasi jaringan telekomunikasi mobile 3G yang berorientasi data kecepatan tinggi dengan legasi teknologi saat ini?
Beberapa kesimpulan yang diambil oleh Nothstream (www.northstream.se) di 3GSM antara lain, introduksi jasa data tidak berhubungan dengan teknologi infrastruktur yang digunakan. Artinya, sangat mungkin sebuah operator gagal memberikan jasa data walaupun teknologi infrastruktur di bawahnya sangat mendukung.
Teknologi GSM 1X dari Qualcomm tampaknya menjadi salah satu usaha Qualcomm untuk memberikan jalur bagi operator GSM untuk migrasi ke data kecepatan tinggi seperti pada CDMA 2000 1X (serigala berbulu domba). Sial bagi Qualcomm, kecepatan data yang tinggi bukan pendorong utama adopsi jasa data.
Jasa yang akan diadopsi oleh pasar mobile data biasanya tidak menuntut kecepatan data. Akhirnya, Nothstream menyimpulkan bahwa operator GSM akan memilih WCDMA sebagai jalur evolusinya. Teknologi GSM dengan jasa data GPRS akan terus mendominasi pasar global untuk beberapa tahun mendatang, sedangkan WCDMA akan menjadi teknologi 3G yang dominan untuk waktu yang lama.
Sangat tidak masuk di akal jika ada negara yang memberikan mandat hanya komputer Macintosh yang dapat beroperasi. Analoginya cukup jelas, Qualcomm pengembang teknologi CDMA, seperti Apple Computer dengan Macintosh. Mereka berusaha menutup rapat teknologinya dan tidak menginginkan yang lain menggunakan teknologi mereka. Dan, mereka menutup rapat keburukannya, jika ada. Maukah Anda tergantung? Saya tidak.